1– 10 Contoh Soal Mengenal Teks Ceramah Pilihan Ganda dan Jawaban. 1. Bacalah teks berikut untuk menjawab nomor soal 1-5! Assalamu’alaikum Wr. Wb. Yang kami hormati bapak dan ibu serta para hadirirn sekalian yang berbahagia. Puji syukur kita sanjungkan kehadirat Allah swt, karena dengan limpahan dan karunia-Nya kita bisa berkumpul di sini.
Melalui artikel ini, kamu akan belajar tentang teks debat meliputi pengertian, struktur, ciri-ciri, kaidah kebahasaan, hingga unsur-unsur debat. Penasaran? Yuk, baca sampai selesai! — Pernah nggak kamu menonton kegiatan debat, baik itu secara langsung maupun melalui televisi? Atau kamu sendiri pernah ikut lomba debat di sekolah? Menurut kamu, lebih seru nonton debat atau ikut debatnya langsung, nih? Tentunya masing-masing memiliki keseruannya tersendiri, ya! Kalau lagi nonton debat, kita pasti jadi ikut deg-degan, kira-kira pihak mana ya, yang debatnya lebih bagus dan argumennya lebih oke? Sementara itu, kalau kita ikut lomba debat, kita juga pasti akan deg-degan nih, kira-kira argumen yang disiapkan sudah bagus belum, ya? Kira-kira bisa lancar nggak ya, waktu menyampaikan argumen? Duh, bayanginnya aja udah seru nggak, sih! Baca juga Ciri-Ciri, Struktur, Contoh, dan Cara Membuat Teks Negosiasi Eits, ngomongin soal debat, kamu udah tahu belum sih, apa yang dimaksud dengan debat? Pengertian Debat Debat merupakan pembahasan dan pertukaran pendapat mengenai suatu hal dengan saling memberi alasan untuk mempertahankan pendapat masing-masing pihak. Dalam berdebat, masing-masing pihak diperkenankan untuk menambahkan informasi, bukti, dan data untuk mempertahankan pendapat. Kenapa sih, harus ada debat? Salah satu tujuan diadakannya debat adalah untuk memperoleh sudut pandang baru yang bisa diterima oleh kedua belah pihak. Meskipun begitu, tidak jarang debat berakhir dengan kedua pihak tetap berbeda pendapat dan berpegang pada pendapatnya masing-masing, tapi tentunya mereka tetap akan mendapatkan wawasan baru dengan mendengarkan argumen dari pihak lawan. Berbeda pendapat itu wajar, tapi ingat! Tetap hargai pihak lain yang berbeda pendapat dengan kamu, ya! Nah, setelah mengetahui pengertian debat, sekarang mari kita bahas mengenai teks debat. Apa itu teks debat? Pengertian Teks Debat Teks debat adalah teks yang disusun berdasarkan kegiatan debat yang berlangsung. Teks debat ini berisi argumen-argumen yang disampaikan oleh masing-masing pihak, lengkap dengan kesimpulan yang didapat ketika sesi debat berakhir. Struktur Teks Debat Teks debat disusun secara sistematis berdasarkan struktur teks debat. Struktur teks debat terdiri atas 1. Pengenalan Pertama, yaitu pengenalan. Pada bagian pengenalan, moderator menyampaikan salam pembuka dan memperkenalkan pihak atau tim yang akan berdebat. Moderator adalah pemimpin sidang, rapat, atau diskusi, yang bertindak sebagai pengarah dan penengah. Selain mengenalkan pihak yang berdebat, moderator juga menyampaikan mosi dari debat yang akan berlangsung. 2. Penyampaian Argumentasi Kedua, yaitu penyampaian argumentasi. Penyampaian argumentasi disampaikan oleh pihak afirmasi, pihak oposisi, dan pihak netral/penengah jika ada. Pihak afirmasi adalah pihak yang mendukung mosi atau pro terhadap mosi. Pihak oposisi adalah pihak yang menentang mosi atau kontra terhadap mosi. Sedangkan Pihak netral/penengah adalah pihak yang bersikap netral dan berperan sebagai penengah dalam debat. Pihak netral ini bersifat opsional alias tidak harus ada dalam debat. 3. Debat Ketiga, yaitu debat. Pada bagian ini, pihak afirmasi dan pihak oposisi saling memberikan sanggahan, lalu ditengahi oleh pihak netral. Jika pihak netral tidak ada, maka boleh ditengahi oleh moderator selaku pemimpin acara debat. Nah, bagian ini nih, yang merupakan bagian terseru dari keseluruhan acara debat! 4. Simpulan Keempat, yaitu simpulan. Pada bagian ini, pihak afirmasi, pihak oposisi, dan pihak netral menyampaikan simpulan terkait mosi, pendapat, serta sanggahan dari tim lain. 5. Penutup Kelima, yaitu penutup. Pada bagian ini, moderator memberikan simpulan secara kesuluruhan tanpa berpihak kepada pihak manapun, kemudian menutup kegiatan debat dengan salam. Ciri-Ciri Debat Debat sendiri memiliki ciri-ciri yang harus kamu ketahui, antara lain sebagai berikut 1. Terdapat dua tim yang berdebat, yaitu tim afirmasi dan tim oposisi 2. Terdapat dua sudut pandang, yaitu pro dan kontra 3. Terdapat topik atau isu yang diperdebatkan 4. Terdapat argumentasi 5. Terdapat pihak penengah opsional Kelima ciri tersebut harus ada pada setiap acara debat, kecuali nomor 5 karena bersifat opsional. Jadi, kalau kamu mau mengadakan latihan debat sendiri bersama teman-temanmu, jangan lupakan kelima ciri ini, ya! Baca juga Pengertian, Struktur, Kaidah Kebahasaan & Contoh Teks Diskusi Tujuan Debat Tujuan debat adalah agar masing-masing tim dapat membalikkan pendapat lawan dengan argumen atau bukti yang relevan sehingga lawan menyetujui pendapat kelompoknya. Fokus debat adalah untuk mempertahankan argumen masing-masing kelompok berdasarkan data dan fakta yang telah diperoleh. Pada akhir debat biasanya akan didapat sudut pandang baru yang bisa diterima oleh kedua belah pihak. Walaupun begitu, nggak jarang di akhir debat kedua tim tetap pada posisi mereka di awal yaitu pro dan kontra. Meskipun berbeda pendapat, debat akan membuka wawasan dan pandangan baru kamu akan suatu hal. Kaidah Kebahasaan Teks Debat Dalam menulis teks debat, kamu harus memperhatikan tata bahasa atau kaidah kebahasaan yang dimiliki teks debat sebagai berikut 1. Menggunakan bahasa baku Teks debat ditulis menggunakan bahasa baku atau bahasa yang sesuai dengan standar dan kaidah bahasa Indonesia. 2. Menggunakan kata denotatif Teks debat ditulis menggunakan kata denotatif. Kata denotatif adalah kata yang bermakna sebenarnya. Contoh Denotatif → Marilah kita menutup mata sambil berdoa. Bukan denotatif → Pemerintah tidak boleh menutup mata atas kejadian yang melanda Indonesia saat ini. Tata Cara Debat Sebelum kita masuk ke tata cara debat, perlu kamu ketahui terlebih dahulu nih, kalau ada tiga hal yang umumnya memengaruhi tata cara debat yaitu banyaknya tim, waktu yang disediakan, dan berapa putaran diskusi akan berlangsung. Nah, dari tiga hal yang memengaruhinya tadi, tata cara debat dibagi ke dalam lima bagian, yaitu sebagai berikut. 1. Pembukaan oleh Moderator Membuka debat Menjelaskan mosi Memperkenalkan tim dan anggota tim debat Membacakan tata tertib debat 2. Penyampaian Pernyataan Topik Pada bagian ini, perwakilan tiap tim tim oposisi dan afirmasi akan menyampaikan pendapatnya terhadap mosi secara bergantian tanpa ada tanya jawab atau interupsi dari tim lain. 3. Pelaksanaan Debat Setiap tim memberikan komentar atau mendebat pendapat tim lain. Tim yang didebat harus mempertahankan pendapatnya dengan menyampaikan argumen, data, atau fakta yang mendukung. Pada bagian ini akan terlihat tim mana yang paling bisa mempertahankan argumennya. 4. Simpulan Setiap tim menyampaikan simpulannya terkait mosi setelah mendengar pendapat dan menerima sanggahan dari tim lain. Bagian ini bisa juga disebut sebagai closing statement atau pernyataan penutup dari masing-masing tim. 5. Penutup Moderator menutup kegiatan diskusi dengan memberikan ringkasan. Unsur-Unsur Debat Unsur-unsur debat terdiri atas tiga hal, yakni mosi, tim debat, dan partisipan. Untuk lebih lengkapnya, coba kamu lihat gambar berikut! 1. Mosi Unsur pertama yaitu mosi. Mosi adalah topik atau isu yang diangkat dalam debat. Mosi akan menentukan sikap dari masing-masing pihak atau tim yang berdebat, apakah akan pro terhadap mosi atau kontra terhadap mosi. 2. Tim Debat Seperti yang tadi sudah dijelaskan, dalam debat umumnya terdapat tiga tim debat yaitu Tim afirmasi → tim pendukung mosi atau pro terhadap mosi Tim oposisi → tim penentang mosi atau kontra terhadap mosi Tim netral/penengah → tim yang netral dan berperan sebagai penengah opsional Untuk tim netral/penengah tidak wajib ada dan perannya sebagai penengah dapat digantikan oleh moderator. 3. Partisipan Selain tim debat, terdapat juga partisipan lainnya dalam debat yaitu Penonton atau juri → menilai tim yang berdebat Moderator → memimpin jalannya debat Notulen → mencatat jalannya debat dan hasil debat Baca juga Contoh Teks Eksposisi, Struktur, dan Kaidah Kebahasaannya Jenis-Jenis Debat Psst, materi tentang jenis-jenis debat ini kerap diujikan pada PAS, lho. Ternyata, debat dibedakan ke dalam beberapa jenis berdasarkan masalah yang dibahas atau bentuk, maksud, dan metodenya. A. Jenis Debat berdasarkan Masalah yang Dibahas 1. Debat Politik Dilakukan pada saat pemilihan umum yang dilangsungkan untuk mengutarakan program yang bagus disertai argumentasi yang kuat. Tujuannya adalah untuk menarik simpatik pemilih agar memberikan suaranya. 2. Debat Ekonomi Seperti namanya, debat ekonomi dilakukan oleh para pakar ekonomi dan para pejabat untuk menciptakan keadaan ekonomi yang lebih baik. 3. Debat Pendidikan Debat ini dilakukan oleh para pakar pendidikan untuk meningkatkan mutu pendidikan. 4. Debat Perundang-undangan Debat ini dilakukan antara para Dewan Perwakilan Rakyat dalam mengemukakan keberatan dan dukungannya terhadap rancangan undang-undang tersebut. Di akhir perdebatan biasanya diadakan pemungutan suara untuk mengesahkan atau menolak rumusan undang-undang. 5. Debat Sosial Debat sosial membahas masalah sosial yang terjadi di masyarakat, seperti pengangguran, gelandangan, hingga musibah bencana alam. B. Jenis Debat berdasarkan Bentuk, Maksud, dan Metodenya 1. Debat Parlementer atau Majelis Sesuai sama namanya, debat ini terjadi di tatanan eksekutif, yudikatif dan legislatif suatu negara. Debat ini biasanya membahas tentang undang-undang, kebijakan, atau hal-hal yang berkaitan dengan ketatanegaraan. 2. Debat Pemeriksaan Ulangan Debat pemeriksaan ulangan dilaksanakan untuk memeriksa ulang dan mengetahui kebenaran pemeriksaan sebelumnya. Debat ini mengandung banyak pertanyaan yang saling berkaitan agar mempertahankan posisi masing-masing tim. Jenis debat ini sering ditemukan dalam persidangan yang terjadi antara jaksa dan pengacara. 3. Debat Formal, Konvensional, atau Pendidikan Debat jenis ini adalah debat yang bertujuan untuk memberikan kesempatan pada dua tim yang bersebrangan untuk mengungkapkan beberapa argumen, menguatkan materi debat, atau justru mengemukakan argumen untuk melawan materi tersebut. Debat ini juga bertujuan untuk mengembangkan kemampuan kedua tim dalam mengutarakan argumen secara logis, jelas, dan terstruktur. Sekarang, coba kerjain contoh soal yuk! Contoh Soal 1. Perhatikan kutipan teks debat berikut ini. Tim Oposisi “Saya tidak setuju. Kosakata bahasa asing hanya digunakan dan dimengerti oleh kalangan tertentu saja. Namun, bahasa Indonesia dimengerti dan digunakan hampir oleh semua kalangan.” Kutipan teks di atas termasuk dalam struktur teks debat, yaitu…. pengenalan penutup penyampaian argumentasi debat pengantar Jawaban D Pembahasan Struktur teks debat, yaitu pengenalan, penyampaian argumentasi, debat, simpulan, dan penutup. Kutipan teks di atas termasuk dalam struktur teks bagian debat yang ditandai dengan sanggahan “saya tidak setuju”. 2. Berikut ini yang termasuk dalam struktur kebahasaan teks debat, kecuali…. penutup pengenalan penawaran penyampaian argumentasi simpulan Jawaban C Pembahasan Penutup, pengenalan, penyampaian argumentasi, dan simpulan merupakan struktur teks debat, sedangkan penawaran bukan merupakan struktur teks debat. Jadi, jawaban yang tepat adalah C. — Itulah tadi pembahasan tentang teks debat, meliputi pengertian, struktur, ciri-ciri, kaidah kebahasaan, hingga unsur-unsur debat. Kamu sudah paham, belum? Kalau kamu merasa belum cukup memahami materi hanya dengan membacanya saja, kamu bisa mencari guru privat berkualitas di ruangles. Yuk, pilih sendiri gurumu! Referensi Zabadi, Fairul dan Sutejo. 2015. Bahasa Indonesia. Jakarta Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud. Artikel ini pertama kali ditulis oleh Shabrina Alfari dan telah diperbarui pada 8 Maret 2022. Dengandemikian, tarif pelanggan golongan 900 VA akan mengikuti pelanggan golongan 1.300 VA Dalam teks debat, pernyataan tersebut termasuk ke dalam bagian .. answer choices . isu. argumen. simpulan. argumen mendukung. argumen menolak. Q. Apakah pengertian dari Teks Debat? answer choices . Teks yang berisi upaya tawar menawar. Mengapa Teks Debat Digolongkan Ke Dalam Eksposisi – Pasti Grameds sudah memahami bahwa teks debat dan eksposisi itu merupakan materi dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia. Yap, kedua teks tersebut sama-sama menggunakan data dan fakta yang valid sebelum menuliskannya sesuai dengan struktur teksnya. Lalu, apakah Grameds telah mengetahui bahwa teks debat itu termasuk salah satu dari jenis teks eksposisi? Oleh karena itu, dapat disebutkan bahwa teks debat itu merupakan “anak” dari teks eksposisi. Mengapa hal itu dapat terjadi? Apa saja alasan yang melatarbelakangi adanya fakta bahwa teks debat itu termasuk dalam jenis teks eksposisi? Nah, supaya tidak bingung, yuk simak ulasan berikut ini! Alasan Mengapa Teks Debat Termasuk Dalam Eksposisi1. Struktur Teks2. Kaidah Kebahasaan3. Tujuan Yang SamaMengenal Teks DebatStruktur Teks DebatRagam Bahasa Dalam Teks DebatKaidah Kebahasaan Teks Debat1. Menggunakan Kata Kerja Mental2. Menggunakan Kata Ganti Orang3. Penggunaan Konjungsi4. Penggunaan Kalimat Definisi5. Penggunaan Kata Istilah6. Penggunaan Kata PersuasifHal Yang Harus Diperhatikan Dalam Menyusun Teks Debat1. Permasalahan atau Isu Yang Akan Dibahas2. Sudut Pandang atau Argumentasi Yang Disampaikan3. KesimpulanMengenal Apa Itu Teks EksposisiFungsi Teks EksposisiCiri-Ciri Teks EksposisiStruktur Teks EksposisiKaidah Kebahasaan Teks EksposisiJenis-Jenis Teks EksposisiRekomendasi Buku & Artikel TerkaitKategori Ilmu Bahasa IndonesiaMateri Terkait Sebelumnya, kita mesti tahu apa itu teks debat dan teks eksposisi terlebih dahulu. Sederhananya, teks debat adalah sebuah teks yang berisikan suatu argumen dengan membandingkan pendapat kepada pihak lain terkait dengan suatu pembahasan tertentu. Sementara itu, teks eksposisi adalah sebuah karangan yang berguna untuk menyampaikan argumentasi dengan tujuan untuk meyakinkan orang lain. Nah, berikut ada tiga alasan mengapa teks debat itu termasuk dalam karangan eksposisi. 1. Struktur Teks Teks debat dan teks eksposisi itu ternyata mempunyai struktur susunan yang sama lho… Yakni berisikan adanya pernyataan pendapat, rangkaian argumen, dan penegasan ulang. Pernyataan pendapat atau kerap disebut dengan tesis ini “bertindak” sebagai pembuka karangan. Lalu, rangkaian argumen yang berisikan berbagai argumen mengenai topik tertentu. Kemudian, penegasan ulang yang berisikan kesimpulan dari penjelasan sebelumnya. Nah, karena sama-sama membutuhkan argumen yang datanya harus valid, maka dalam menyampaikan opini juga harus disertai fakta pendukung supaya pembaca dapat yakin dengan argumenmu. Maka dari itu, teks debat digolongkan ke dalam karangan eksposisi, karena tidak boleh asal berpendapat terkait suatu topik tertentu. 2. Kaidah Kebahasaan Sama halnya dengan struktur, teks debat dan teks eksposisi juga memiliki kaidah kebahasaan yang kurang lebih sama. Kaidah kebahasaan tersebut berkaitan dengan penggunaan kata-kata teknis di dalam teksnya. Salah satu dari kaidah kebahasaannya adalah menggunakan kata persuasif yang menyatakan untuk mempengaruhi dan meyakinkan pembaca, misalnya “diharapkan”, “seharusnya”, “perlu”, sebaiknya, dan lain-lain. 3. Tujuan Yang Sama Baik teks debat maupun teks eksposisi itu memiliki adanya penilaian, dorongan, pendapat, hingga ajakan tertentu kepada pembaca supaya yakin akan yang telah disampaikannya melalui tulisan tersebut. Maka dari itu, teks debat dapat menjadi salah satu jenis dari teks eksposisi karena adanya tiga hal yang sama antara keduanya. Mengenal Teks Debat Teks debat menjadi salah satu teks yang ada di dalam materi Bahasa Indonesia. Teks debat ini secara tidak langsung dapat melatih siswa untuk keterampilan menulis, berbicara, hingga menyimak. Menurut Tarigan 2015, debat merupakan suatu argumen yang dilakukan untuk menentukan baik atau tidaknya suatu usul, dengan adanya dua pihak yakni sebagai pendukung atau afirmatif; dan pihak lainnya sebagai penyangkal. Melalui pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa debat itu harus ada dua pihak yang memiliki argumen berlawanan mengenai suatu topik. Selanjutnya, menurut Semi 2003, debat adalah suatu keterampilan berargumentasi dengan mengadu atau membandingkan pendapat secara berhadap-hadapan. Maksud dari kata “mengadu” tersebut bukan berarti hal yang negatif, tetapi dapat diartikan juga sebagai kegiatan membandingkan pendapat kepada pihak lain terkait suatu topik yang tengah dibahas. Nah, berdasarkan pengertian yang disampaikan oleh dua tokoh tersebut, dapat disimpulkan bahwa teks debat merupakan teks atau tulisan yang berisi argumentasi, baik pro dan kontra, yang didasari oleh kevalidan data, terkait dengan topik yang telah diberikan supaya pembaca dapat yakin dan percaya terhadap apa yang telah disampaikan dalam tulisan tersebut. Struktur Teks Debat Pengenalan Isu, dalam bagian ini akan berisi pendahuluan topik atau isu yang akan dibahas. Rangkaian Argumen, dalam bagian ini akan berisi rangkaian argumentasi atau alasan yang menyatakan apakah penulis menyetujui atau membantah topik yang tengah dibahas. Dalam argumen harus didukung dengan bukti data yang valid. Penegasan Ulang, dalam bagian ini akan berisi pernyataan yang menyatakan kesimpulan dan menegaskan ulang argumentasi yang telah disampaikan sebelumnya. Ragam Bahasa Dalam Teks Debat Menggunakan kaidah bahasa baku, baik itu ejaannya maupun tata bahasanya melingkupi pembentukan kata, frasa, klausa, kalimat, dan paragraf. Argumentasi harus disampaikan berdasarkan fakta dan dapat diterima oleh akal sehat. Argumentasi yang disampaikan memiliki satu makna yang dapat dan langsung menuju sasaran, dengan urutan yang sistematis supaya dapat membentuk kalimat efektif. Kosakata yang dipilih memiliki makna yang sebenarnya. Kaidah Kebahasaan Teks Debat 1. Menggunakan Kata Kerja Mental Perlu diketahui bahwa teks debat merupakan teks yang bersifat argumentatif, sehingga dalam penulisannya akan banyak menggunakan kalimat opini. Nah, kata kerja mental yang biasanya terdapat dalam teks debat, misalnya memperkirakan, berasumsi, berpendapat, menduga, menginginkan, mengerti, mengetahui, setuju, dan lain-lain. 2. Menggunakan Kata Ganti Orang Teks debat itu secara tidak langsung adalah bentuk komunikasi yang melibatkan antara dua pihak secara langsung, sehingga dalam tulisannya harus menggunakan kata ganti orang pertama dan orang kedua. Misalnya, kami, saya, kita, Anda, dan saudara. 3. Penggunaan Konjungsi Sama halnya dengan teks lainnya, teks debat juga harus terdapat konjungsi dalam penulisannya. Konjungsi yang dibutuhkan adalah kata hubung kausalitas, yakni yang bersifat meyakinkan atau menyimpulkan. Misalnya, sebab, akibat, jadi, dengan demikian, dan lain-lain. Selain itu, juga diperlukan konjungsi kronologi atau yang menyatakan hubungan waktu, misalnya sebelumnya, akhirnya, sesudah, kemudian, dan lain-lain. 4. Penggunaan Kalimat Definisi Jika melihat struktur dari teks sebat, pada bagian awal akan berisi penjelasan suatu konsep berkaitan dengan topik atau isu yang akan dibahas. Maka dari itu, akan terdapat penggunaan kalimat yang menyatakan definisi suatu hal, misalnya yaitu, adalah, merupakan, yakni, dan lain-lain. 5. Penggunaan Kata Istilah Teks debat itu memiliki banyak tema fokusnya, misalnya pendidikan, lingkungan, hingga agama. Nah, dalam menjabarkan argumentasi, perlu adanya penggunaan kata istilah yang berkaitan dengan bidang tertentu. Contohnya, dalam tema lingkungan yang mengambil topik tentang penebangan liar, maka akan wajar apabila menggunakan kata-kata reboisasi, penghijauan, dan hutan lindung. 6. Penggunaan Kata Persuasif Kata persuasif adalah kata yang bertujuan untuk mempengaruhi dan meyakinkan pembaca atau pendengar berkaitan dengan argumentasi yang disampaikan. Misalnya kata perlu, sebaiknya, seharusnya, dan diharapkan. Hal Yang Harus Diperhatikan Dalam Menyusun Teks Debat Teks debat yang baik adalah dengan adanya isu, argumen, hingga kesimpulan yang padat dan efektif. Nah, berikut adalah yang harus diperhatikan dalam menyusun sebuah teks debat yang baik. 1. Permasalahan atau Isu Yang Akan Dibahas Permasalahan yang akan dibahas dalam teks debat sebaiknya adalah isu yang saat ini tengah terjadi dan yang kemungkinan menimbulkan sisi pro dan kontra. Kriteria yang menentukan isu tersebut mendapatkan sisi pro dan kontra adalah Menyentuh sisi emosional publik Mendapatkan perhatian massa dalam hal kemanusiaan Isu tengah diminati dan dibicarakan oleh banyak orang 2. Sudut Pandang atau Argumentasi Yang Disampaikan Setelah menentukan permasalahan yang akan dibahas, selanjutnya adalah sudut pandang atau argumentasi yang akan disusun secara konkret, logis, dan dapat dipertanggungjawabkan keilmiahannya. Dalam menyusun argumentasi ini harus ada dua pihak, yakni Pihak pro, yakni yang memberikan pernyataan setuju terkait dengan permasalahan yang telah ditentukan. Pihak kontra, yakni yang memberikan sanggahan atau pernyataan tidak setuju terkait dengan permasalahan yang telah ditentukan. Nah, ketika menyusun argumentasi, baik itu pihak pro maupun pihak kontra, harus berisikan hal-hal berikut Alasan yang diutarakan logis dengan menunjukkan hubungan sebab akibat berkaitan dengan permasalahan. Alasan yang diutarakan logis dengan menunjukkan contoh nyata dari argumentasi tersebut. Dapat dipercaya dan dapat dibuktikan bahwa argumentasi yang disampaikan itu benar apa adanya, disertai dengan bukti yang valid. 3. Kesimpulan Setelah menyusun argumentasi yang valid, maka langkah terakhir adalah menyusun kesimpulan. Dalam menyusun kesimpulan, harus secara objektif baik dari pihak pro maupun pihak kontra. Mengenal Apa Itu Teks Eksposisi Setelah membahas teks debat, selanjutnya adalah teks eksposisi. Teks eksposisi itu kurang lebih hampir sama dengan teks debat, karena sama-sama memiliki argumentasi yang valid dalam penyampaiannya. Perbedaan yang paling mencolok antara dua teks ini adalah dalam teks eksposisi itu tidak berusaha meyakinkan pembaca atau pendengar pada argumentasi yang telah disampaikan. Hal tersebut karena teks eksposisi itu semata-mata hanya memberikan informasi dan pengetahuan saja. Menurut Kosasih 2016, teks eksposisi adalah sebuah teks yang menyatakan pendapat atau gagasan yang dilihat dari sudut pandang penulisnya, dan berfungsi untuk meyakinkan pihak lain bahwa argumen yang telah disampaikannya itu benar serta didasarkan pada fakta. Kemudian, menurut Rusyana 2012, teks eksposisi adalah jenis karangan yang menjelaskan pokok pikiran supaya dapat memperluas pengetahuan pembacanya. Nah, berdasarkan pengertian yang telah disampaikan oleh dua tokoh tersebut, dapat disimpulkan bahwa teks eksposisi adalah sebuah teks atau tulisan yang berisikan pemaparan isi pokok pikiran, ide, atau gagasan penulis disertai dengan fakta supaya pembaca mudah memahaminya. Fungsi Teks Eksposisi Sama halnya dengan teks debat, teks eksposisi ini juga termasuk ke dalam jenis teks yang bersifat argumentatif. Maka dari itu, secara tidak langsung, teks eksposisi berfungsi untuk meningkatkan kesadaran atau memberikan informasi kepada pembaca dan pendengarnya. Ciri-Ciri Teks Eksposisi Tulisan yang menyampaikan pengetahuan atau informasi terkait suatu hal kepada pembaca atau pendengarnya. Tidak mempengaruhi pembaca, sehingga seolah menyerahkan keputusan kepada pembaca apakah mereka akan percaya dan yakin terhadap argumentasi yang telah disampaikan tersebut. Tidak subjektif dan emosional dalam penyampaiannya. Seolah dapat menjawab pertanyaan mengenai apa, kapan, mengapa, dan bagaimana terhadap suatu hal yang tengah dibahas tersebut. Tidak memaksanakan sikap pembaca kepada pembaca. Tidak memihak pada salah satu fakta. Struktur Teks Eksposisi Sebelumnya, telah dijelaskan bahwa struktur teks debat dan teks eksposisi itu sama, sehingga teks debat tentu saja dapat termasuk dalam teks eksposisi. Pengenalan Isu atau Tesis Dalam bagian ini akan berisi pendahuluan topik atau isu yang akan dibahas. Bagian ini cenderung akan memperkenalkan persoalan atau bahkan pendapat umum terkait dengan isu yang akan dibahas. Pendapat yang disampaikan dalam bagian Tesis ini biasanya sudah menjadi kebenaran umum sehingga tidak bisa dibantah lagi. Rangkaian Argumen Dalam bagian ini akan berisi rangkaian argumentasi atau alasan yang menyatakan apakah penulis menyetujui atau membantah topik yang tengah dibahas. Dalam argumen harus didukung dengan bukti fakta yang valid. Penegasan Ulang atau Kesimpulan Dalam bagian ini akan berisi pernyataan yang menyatakan kesimpulan dan menegaskan ulang argumentasi yang telah disampaikan sebelumnya, mulai dari bagian awal hingga rangkaian argumentasinya. Kaidah Kebahasaan Teks Eksposisi Begitu juga dengan kaidah kebahasan, antara teks debat dan teks eksposisi mempunyai hal-hal yang kurang lebih sama. Menggunakan pernyataan yang memuat fakta untuk membuktikan kebenaran argumentasi penulisnya. Menggunakan pernyataan yang memuat ungkapan bersifat menilai atau mengomentari. Penggunaan konjungsi kausalitas dan kronologis. Penggunaan kata kerja mental. Menggunakan bahasa yang baku. Jenis-Jenis Teks Eksposisi Menurut Kurniasari 2014, teks eksposisi itu memiliki delapan jenis, yakni Teks Eksposisi Definisi, yakni yang tulisannya fokus terhadap tema atau topik yang akan dibahas. Teks Eksposisi Proses, yakni yang tulisannya berisikan proses-proses tertentu berkaitan dengan tema atau topik yang dibahas. Teks Eksposisi Klasifikasi, yakni yang tulisannya berisikan kategori-kategori berkaitan dengan tema atau topik yang dibahas. Teks Eksposisi Perbandingan, yakni yang tulisannya berisikan perbandingan antara ide atau pendapat penulis dengan hal lain. Teks Eksposisi Analisis, yakni yang tulisannya berisikan analisis suatu topik tertentu. Teks Eksposisi Ilustrasi, yakni yang berisikan gambaran sederhana tentang suatu topik dengan topik lainnya. Melalui gambaran sederhana tersebut, biasanya akan membuat pembaca memahami akan maksud dari penulis. Teks Eksposisi Pertentangan, yakni yang berisikan argumentasi yang bertentangan satu sama lain berkaitan dengan hal atau topik tertentu. Teks Eksposisi Berita, yakni yang berisikan pemberitahuan akan suatu kejadian yang telah terjadi, layaknya berita. Nah, itulah penjelasan mengapa teks debat itu termasuk dalam teks eksposisi. Persamaan antara kedua teks tersebut adalah penggunaan argumentasi yang harus didasarkan pada kevalidan data atau fakta, sehingga tidak boleh sembarangan dalam menuliskan argumentasinya. Sementara itu, perbedaan antara keduanya terletak pada tujuannya, yakni apakah untuk menarik pembaca supaya percaya atau tidak. Rekomendasi Buku & Artikel Terkait Sumber Jusup, Muhammad. 2020. Modul Pembelajaran SMA Bahasa Indonesia Analisis Isi Debat Bahasa Indonesia Kelas X. Jakarta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Sihombing, Y. K. 2020. Penggunaan Model Pembelajaran Learning Cycle Dalam Pembelajaran Menulis Teks Eksposisi. Rosdiana, D. S. 2018. Pembelajaran Menganalisis Teks Eksposisi Berorientasi Pada Kalimat Tesis Menggunakan Model Problem Based Learning Pada Peserta Didik Kelas X SMA Negeri 27 Bandung Tahun Pelajaran 2018/2019 Doctoral dissertation, FKIP UNPAS. Nurahmat, S. D. 2019. Pembelajaran Menganalisis Isi Teks Debat Berorientasi Pada Mosi dan Argumentasi Dengan Menggunakan Metode Creative Problem Solving pada Siswa Kelas X SMA Nusantara Bandung Tahun Pelajaran 2018/2019. Doctoral dissertation, FKIP UNPAS. ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah." Custom log Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda Tersedia dalam platform Android dan IOS Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis Laporan statistik lengkap Aplikasi aman, praktis, dan efisien- Ях щокрешէዕу
- Ыψէ ρυνυпеб жеጨужυпс
- Եዉα ρէсፄж ሩошυդ
- Сኀрсዟбуፃеч քещυጯ
- Дрома щու քυц ተኇջ
- Уψεհед ղеδεхр иξዊզуζавсе
- ሮазебод еνጊካኜлե ሺ